BLOG-NYA PAK GURU IBNU

Berisi hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran

Monday, November 16, 2015

BELAJAR TANPA TATAP MUKA, TAPI MASIH TERKONTROL.


Pembelaran online adalah pembelajaran yang mengandalkan alat elektronik yang dapat terhubung ke jaringan internet. biasa juga disebut dengan e-learning. Tentunya kontennya adalah segala suatu yang berhubungan dengan pendidikan.

Ada banyak sekali situs-situs pembelajaran online yang tersedia. Beberapa contohnya yang populer adalah brainly, ini budi, google classroom, quipper school dan sebagainya. Media-media pembelajaran online ini ada yang menyediakan materi saja, ada yang menyediakan materi, model pembelajaran, ada juga yang sifatnya interaktif. interaktif di sini berarti ada interaksi antara guru dan murid. Misalnya, guru memberikan Pekerjaan Rumah melalui media online tertentu yang dapat dikerjakan langsung oleh siswa melalui situs media online tersebut.

Di antara media online pembelajaran di atas, ada satu yang sangat menarik perhatian penulis. yaitu quipper school. Quipper School sendiri terbagi atas dua portal, untuk guru, dan untuk siswa. Jika kita masuk dalam portal guru, ada pilihan untuk bergabung dengan sekolah-sekolah tertentu yang sudah disetujui oleh pihak quipper untuk menjadi sekolah dengan akun resmi. Apabila anda mendaftar sebagai sekolah baru, anda akan diminta untuk memasukkan nama sekolah anda sendiri. Artinya, 1 guru akan punya 1 sekolah walaupun nama sekolanya sama, selama sekolah kita belum menjadi sekolah dengan akun resmi di quipper school.

Untuk portal siswa, siswa akan mengetahui ada tugas-tugas baru yang diberikan oleh guru. setelah mengerjakan, mereka dapat melihat nilai mereka. Ada dua jenis pengambilan nilai. yang pertama adalah tugas. Tugas ini disertai pula dengan materi pembelajaran. Sebelum mengerjakan tugas, siswa dapat membaca terlebih dahulu materinya. kemudian, siswa dapat mengulang pertanyaan tersebut sampai semua pertanyaan dijawab dengan benar. Selain tugas, ada pula yang namanya ujian. Pada ujian, tidak ada materi yang dapat dibaca. Selain itu, siswa tidak dapat mengulang menjawab pertanyaan tersebut.

Seluruh tugas, dan ujian yang dikerjakan siswa ini dapat di unduh oleh guru dalam bentuk excel berikut keterangan-keterangan seperti nilai, pada nomor berapa saja mereka mengerjakan soalnya dengan benar dan salah, berapa kali mereka mengulang menjawab pertanyaan pada sial tugas.

kelebihan dari quipper school ini sangat menolong untuk pemberian tugas. Meringkas pekerjaan guru dalam hal pengoreksian dan pembuatan soal, karena walaupun kita dapat membuat sendiri soal kita, ada soal-soal yang sudah tersedia yang relevan dengan kurikulum KTSP maupun kurikulum 2013.

Kekurangannya? Tentu saja ada, bahka Ujian Nasional (UN) berbasis Komputer-pun tetap ada kekurangannya. Di mana kekurangannya? Siswa bisa saja bekerja sama dalam pengerjaan tugas ini, bahkan kalau berupa tugas rumah siswa dapat minta tolong pada guru les mereka. Untuk itu, lebih baik dikerjakan bersama-sama di sekolah diawasi langsung oleh guru. Sedangkan untuk tugas rumah, lebih cocok menggunakan tugas, karena bisa mengulang dan ada materi untuk tugasnya.

Silakan mencoba sendiri, silakan agan-agan sekalian mencari di google dengan kata kunci quipper school. Semoga bermanfaat.



Saturday, November 7, 2015

Deskripsi Ujian Nasional Cmputer Based Test (CBT)

AGAR TIDAK ‘KAGOK’, INI ADALAH PROSES UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER

Deskripsi berikut berdasarkan pengalaman penulis.
Ujian Nasional atau yang biasa disingkat UN, adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Repubilk Indonesia nomor 20 tahun 2003 (wikipedia).
Selama ini, ujian nasional dijalankan dengan cara menjawab pertanyaan dengan menghitamkan lembar jawab komputer yang kemudian akan di scan menggunakan mesin scanner. Semuanya menggunakan kertas untuk soal dan lembar jawabnya. Tes ini kemudian sering disebut Paper based Test.
Namun tahun 2015 ini, setelah menimbang dan seterusnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D., memutuskan untuk melaksanakan ujian berbasis komputer (Computer based Test) atau yang lebih sering disingkat CBT.
Nah, untuk anda yang ingin tahu dan yang tahun-tahun selanjutnya akan menjalankan ujian CBT, ada baiknya menyimak informasi proses ujian yang diadakan di kelas CBT. Penulis sendiri adalah seorang pengawas pada ujian CBT tahun 2015 sehingga dapat sedikit membeberkan proses ujian tersebut.
Di dalam ruangan ujian, ada dua orang pengawas dan dua orang proctor (padahal arti pengawas dan proctor sama, mungkin biar dibilang keren saja disebut proctor). Walaupun artinya sama sebagai pengawas ujian, proctor bertugas untuk mengawasi segala suatu yang berhubungan dengan komputer dan jaringan. Sedangkan, pengawas bertugas mengawasi dan membantu siswa agar pada saat ujian tidak terjadi kendala yang berarti.
Hal pertama yang harus dilakukan siswa adalah log ini dengan cara memasukan ussername dan password. Setelah itu akan tampil data siswa untuk memastikan bahwa yang memasukkan ussername adalah benar siswa yang akan mengikuti ujian.
Setelah yakin dengan datanya, siswa akan diberikan kode khusus atau yang disebut token. Token ini akan otomatis berubah tiap 15 menit. Token juga berfungsi jika siswa tidak aktif kemudian ter-log out secara otomatis, untuk dapat mengikuti tes kembali siswa harus memasukkan token yang akan diberikan oleh proctor. Setelah memasukkan token, siswa dapat memulai tes.
Bentuk tampilan aplikasi CBT yang diberikan pemerintah sangat sederhana. Tampilan soal di layar monitor seperti kertas soal ujian biasa pada umumnya, ada pertanyaan dan ada jawaban. Bedanya, siswa dapat langsung menjawab pertanyaan di pilihan atau opsi A, B, C, D, atau E. Untuk memilih soal yang ada, siswa dapat menggerakkan kursor ke kanan atas, kemudian akan muncul nomor soal.
Setelah selesai siswa dapat langsung log out. Setelah log out data pekerjaan siswa akan tersimpan di server lokal. Setelah itu proktor akan langsung mengirim hasil pekerjaan siswa ke server Pusat. Absensi siswa, berita acara, dan dokumen yang biasanya harus ditulis tangan kini dicetak. Setelah itu berita acara dan absen tinggal ditandatangani oleh pengawas dan proctor. Jadi, pengawas tidak perlu menulis nama dan berita acara lagi. Baca dan tanda tangan saja. Praktis!
Hemat kertas, praktis, dapat meminimalisasi kecurangan. Tapi, tentu saja ada kendala-kendala yang dihadapi. Contohnya saja kalau aliran listrik terputus atau mati lampu, dan jaringan internet yang kurang baik.
Seperti kejadian pada saat saya mengawas, setelah siswa mendengarkan tes listening pelajaran bahasa Inggris, mereka lalu harus log out dan log in lagi pada tes reading. Di tengah-tengah log in dan log out tersebut listrik pun putus. Mereka pun log in lagi seperti biasa, dan memasukkan kode token yang diberikan oleh proctor. Tiba-tiba waktu yang tersisa untuk pengerjaan soal reading yang seharusnya 95 menit berubah jadi 2 menit. Selesai 2 menit tersebut, tertulis “terima kasih telah berpartisipasi dalam tes ini” yang berarti mereka telah selesai dan tidak dapat lagi mengikuti tes tersebut.
Masalah tersebut akhirnya dapat diatasi dengan cara meminta instruksi langsung dari Pusat. Mereka pun akhirnya mengikuti ujian dengan waktu yang berbeda. Tes yang seharusnya selesai pukul 16.00 WIB akhirnya dimulai lagi pukul 16.30 dan berakhir sekitar pukul 18.00.

Walaupun ada masalah-masalah kecil sampai besar, menurut saya ujian CBT lebih baik daripada ujian berbasis kertas. Selain tentunya lebih hemat dan praktis, masalah-masalah tersebut juga dapat diatasi dengan cepat oleh proctor (yang mengerti komputer dan jaringan) dibantu juga oleh tenaga dari Pusat. 

Friday, November 6, 2015

KISI-KISI UJIAN BLOK KELAS XII SEMESTER 1 KURIKULUM 2013

KISI-KISI UJIAN BLOK SMA KELAS XII SEMESTER 1
1.      STRUKTUR TEKS CERITA SEJARAH
Struktur teks cerita sejarah dimulai dari orientasi. Orientasi adalah bagian yang menjelaskan, mengantarkan, dan meberikan pengertian tentang hal yang akan dibahas –dalam hal ini adalah cerita sejarah-. Misalnya, anda ingin menulis cerita sejarah berjudul sejarah awal terciptanya smart phone, untuk itu anda harus menjelaskan pengertian smart phone kepada pembaca pada bagian awal yang disebut orientasi.
Struktur yang kedua adalah urutan peristiwa tahap I, II, III, dst. Urutan peristiwa ini dibuat dengan urutan tahun peristiwa sejarah kejadian teks. Apabila anda ingin membahas teks sejarah Piala Dunia, anda dapat memasukkan sejarah piala dunia dimulai dari tahun terkecil sampai piala dunia tahun yang paling besar atau terkini. Urutan ini dapat dibuat berdasarkan kebutuhan penulis, bisa ada 2, 3, 4, 5, dan berapapun urutan yang dibutuhkan agar wacana tersebut sempurna pembahasannya.
Reorientasi adalah bagian terakhir dari struktur teks cerita sejarah. Pada bagian ini penulis mengulas kembali hal-hal penting yang sudah dibahas sebelumnya. Tentunya hal-hal penting ditulis dengan ringkas.

2.      INFORMASI YANG TERDAPAT DALAM TEKS CERITA SEJARAH
Informasi yang terdapat dalam teks cerita sejarah ini dapat menjawab pertanyaan dari apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Intinya adalah kalian harus memahami informasi yang terdapat di dalamnya, kemudian mencocokkan dengan pertanyaan yang diberikan. Misalnya pertanyaan kapan, tentunya di dalam teks tersebut banyak terdapat pernyataan yang berhubungan dengan kapan. Kita kemudian tinggal mencocokkan antara pertanyaannya dengan jawaban yang sesuai dengan teks yang ada.

3.      JENIS KALIMAT (NOMINA, VERBA, ADVERBIA, KELOMPOK KATA NOMINA, KELOMPOK KATA VERBA, DAN KELOMPOK KATA ADVERBIA)
Memahami perbedaan kata dan kelompok kata.
a.      Kata
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Atau mudahnya, kata adalah stuan bahasa terkecil yang sudah mempunyai makna. Contohnya: abang, artinya adalah kakak laki-laki yang lebih tua.
b.      Kelompok kata (frase)
Kelompok kata adalah kumpulan lebih dari 1 kata, tapi hanya memiliki 1 batas fungsi. Fungsi yang dimaksud adalah fungsi subjek (S), predikat (p), objek (o), pelengkap (pel), atau keterangan (K).
Contoh:
Junaidi melempar dengan sekuat tenaga batu pada pohon mangga milik Pak Arie
    S                           P                                                 O                                        K

Pada contoh di atas, Junaidi, batu, adalah kata yang masing-masing berfungsi sebagai subjek dan objek.
Melempar dengan sekuat tenaga, dan pada pohon mangga milik Pak Arie merupakan kelompok kata atau frase. Karena dia lebih dari 1 kata dan hanya menduduki satu batas fungsi. Yaitu masing-masing menduduki batas fungsi predikat dan keterangan.

Memahami nomina, verba, dan adverbia.
a.       Nomina dan Kelompok Kata Nomina
Perhatikan contoh kalimat berikut:
      Ayah                makan    pisang ambon    di meja makan 
S/Nomina            P/Verba     O/Nomina         K/Adverbia

Kata ayah, merupakan nomina, sedangkan pisang ambon adalah kelompok kata nomina. Nomina, singkatnya adalah kata benda. Sedangkan, apabila kata dalam nomina tersebut lebih dari 1 kata tapi memiliki hanya 1 batas fungsi, dia disebut kelompok kata nomina.

b.      Verba dan Kelompok Kata Verba
Verba adalah  kata yg menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan; kata kerja.
Dalam fungsi, verba selalu menduduki fungsi predikat. Jadi, predikat dalam kata sudah pasti adalah verba.
Contoh:
      Ayah                makan    pisang ambon    di meja makan 
S/Nomina            P/Verba     O/Nomina         K/Adverbia

Pada contoh di atas, makan berfungsi sebagai predikat di dalam kalimat. Predikat ini berjenis verba.

c.       Adverbia dan Kelompok Kata Adverbia.
Adverbia adalah kata atau kelompok kata yang menduduki fungsi keterangan. Intinya adverbia adalah nama lain dari keterangan.
Berdasarkan perannya di dalam kalimat, peran tersebut berupa
1)      Keterangan waktu
Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu peristiwa. Fungsi keterangan itu dapat diisi oleh kata tunggal, kelompok kata nomina, atau kelompok kata preposisi/anak kalimat.
2)      Keterangan tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan, seperti dengan, di, dari, ke, sampai, dan dalam.
3)      Keterangan Cara
Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului oleh kata depan dan ada pula yang tidak. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan kata sifat. Keterangan cara yang berupa kelompok kata ditandai oleh kata dengan atau secara.
4)      Keterangan Penyebaban
Keterangan penyebaban adalah keterangan yang menyatakan sebab atau
alasan terjadinya suatu peristiwa, keadaan, kejadian, atau perbuatan.
Keterangan ini selalu berupa kelompok kata dengan preposisi karena
atau sebab. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh
konjungsi karena atau lantaran.
5)      Keterangan Tujuan
Keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau
maksud perbuatan atau kejadian. Keterangan tujuan ditandai oleh kata
untuk, guna, bagi, buat, dan demi.
6)      Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan kata benda, misalnya, subjek
atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah
(--), atau tanda kurang.
Contoh:
Kakak saya, Mbak Anis, terpilih sebagai mahasiswa
teladan.
7)      Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan kata benda (subjek ataupun
objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi
dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan
tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Seperti
contoh berikut.
Contoh:
Najib, siswa kelas XII, mendapat beasiswa kuliah ke
Jerman.
8)      Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas kata benda, misalnya,
subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan
tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh:
Siswa yang mempunyai rata-rata nilai 8 mendapat
beasiswa.
9)      Keterangan Penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak
adanya orang yang menyertai orang lain dalam melakukan perbuatan.
Semua keterangan penyerta dibentuk dengan menghubungkan kata
dengan, tanpa, atau bersama dengan kata atau kelompok kata tertentu.
Kata atau kelompok kata yang berada di belakang kata itu harus
merupakan benda yang bernyawa atau dianggap bernyawa.
10)  Keterangan Alat
Keterangan alat merupakan keterangan yang menyatakan ada atau
tidak adanya alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan.
Keterangan alat selalu diikuti oleh kata depan dengan atau tanpa.
11)  Keterangan Similatif
Keterangan similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan
atau kemiripan antara suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan
keadaan, kejadian, atau perbuatan yang lain.
12)  Keterangan Kesalingan
Keterangan kesalingan adalah keterangan yang menyatakan bahwa
suatu perbuatan dilakukan secara silih berganti. Keterangan ini ditandai
oleh kelompok kata satu sama lain.
(Dari buku pelajaran Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2015)

4.      KONJUNGSI TEMPORAL
Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat (misalnya sebelumnya dan sesudahnya).
(Dari buku pelajaran Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2015)

5.      AFIKS
Dalam pembentukan nomina, afiksasi yang terjadi antara lain adalah sebagai berikut.
a) Sufiks –an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or, dan -tas.
Contoh:
1)      Buku bacaan yang dipegang anak itu milik Rika. (verba [V] à nomina [N])
2)      Aku sangat menyukai asinan yang dibuat ibu. (Adjektiva [A] à nomina [N])
3)      Maman S. Mahayana adalah seorang kritikus sastra yang terkenal. (nomina [N] à nomina [N])
b) Prefiks ke-, pe-, dan se-.
Contoh:
1)      Andi terpilih sebagai ketua kelompok kami. (Ajektiva [A] à nomina [N])
2)      Pedagang kaki lima memenuhi trotoar sepanjang Jalan Diponegoro. (verba [V] à nomina [N])
3) Saya sekelas dengan Sadewa. (nomina [V] à nomina [N])
c) Konfiks ke-an, pe-an, dan per-an.
Contoh:
1)      Pengaturan jam kerja telah ditetapkan dalam undangundang. (verba [V] à nomina [N])
2)      Pertunjukan sirkus itu berhasil menarik banyak pengunjung. (verba [V] à nomina [N])
3)      Kekayaan Haji Ahmad sudah tak terhitung jumlahnya. (ajektiva [A] à nomina [N])
d) Infiks -el- dan -er-.
Contoh:
1)      Rafa dan Vania sedang asyik bermain gelembung sabun. (ajektiva [A] à nomina [N])
2)      Telunjuk ibu tergores pisau saat mengiris bawang. (verba [V] à nomina [N])
3)      Seruling itu terbuat dari bambu. (nomina [N] à nomina [N])
e) Kombinasi afiks pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pemberan, pemer-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an.
Contoh:
1)      Keberhasilan tidak bisa diraih tanpa usaha yang keras. (dari bentuk ber- + dasar [D])
2)      Keterlibatan Ranto dalam kasus korupsi membuat ia kehilangan kepercayaan. (dari bentuk ter- + dasar [D])
3)      Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian dengan daerah sekitarnya. (dari bentuk menye-kan)
(Dari buku pelajaran Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2015)

6.      EJAAN (KHUSUS PENULISAN HURUF KAPITAL)
Di antara aturan penulisan huruf kapital yang perlu kalian pelajari pada tingkat ini adalah
a.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Cirebon, Danau Toba, Dataran Tinggi Dieng, Gunung Semeru, Jalan Diponegoro, Jazirah Arab, Kali Brantas, Lembah Baliem, Ngarai Sianok, Pegunungan Jayawijaya, Selat Lombok, Tanjung Harapan, Teluk Benggala, Terusan Suez
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberangi selat, pergi ke arah tenggara
b.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Rakyat; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak; Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang yang berlaku

7.      PENGUNAAN TANDA BACA KOMA (,)
a.      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. [Catatan: dengan koma sebelum "dan"]
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. [Catatan: tanpa koma sebelum "dan"]
b.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
c.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

8.      MAKNA KATA DEPAN
a.      Kata depan penanda tempat keberadaan dan waktu, yaitu: di, pada, dalam, dan antara.
Contoh:
Kami sekolah di SMA Katolik Santu Petrus Pontianak.
b.      Kata depan penanda arah atau tempat asal, yaitu: dari
Contoh:
Yudi baru saja dari kamar kecil.
c.       Kata depan penanda arah atau tempat tujuan, yaitu: ke, kepada, akan, dan terhadap
Contoh:
Pada liburan yang akan datang aku akan pergi ke rumah saudara jauhku.
d.      Kata depan penanda pelaku, yaitu: oleh
Contoh:
Akibat terlambat berulang-ulang, dia dimarahi oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan di sekolahku.
e.       Kata depan penanda alat atau cara yaitu: dengan, dan berkat
Contoh:
Boni berlari dengan sangat lambat.
f.       Kata depan penanda perbandingan, yaitu: daripada
Contoh:
Rumahku lebih kecil daripada rumah tetanggaku.
g.      Kata depan menunjukan suatu hal atau permasalahan, yaitu: tentang dan mengenai
Contoh:
Rapat RT pagi hari itu membahas tentang rencana kerja bakti yang akan segera dilaksanankan.
h.      Kata depan penanda hubungan akibat, yaitu: hingga dan sampai
Contoh:
Dono menangis sampai matanya bengkak.
i.        Kata depan penanda hubungan tujuan, yaitu: untuk, buat, guna, dan bagi.
Contoh:
Belajarlah yang giat guna masa depan yang cerah.

9.      STRUKTUR TEKS BERITA
Struktur teks berita dimulai dari orientasi. Orientasi adalah bagian yang menjelaskan, mengantarkan, dan meberikan pengertian tentang hal yang akan dibahas –dalam hal ini adalah teks berita-. Misalnya, anda ingin menulis teks berita berjudul berita tentang smart phone, untuk itu anda harus menjelaskan pengertian smart phone kepada pembaca pada bagian awal yang disebut orientasi.
Struktur yang kedua adalah urutan peristiwa tahap I, II, III, dst. Urutan peristiwa ini dibuat dengan urutan tahun peristiwa sejarah kejadian teks. Apabila anda ingin membahas teks sejarah Piala Dunia, anda dapat memasukkan sejarah piala dunia dimulai dari tahun terkecil sampai piala dunia tahun yang paling besar atau terkini. Urutan ini dapat dibuat berdasarkan kebutuhan penulis, bisa ada 2, 3, 4, 5, dan berapapun urutan yang dibutuhkan agar wacana tersebut sempurna pembahasannya.
Reorientasi adalah bagian terakhir dari struktur teks cerita sejarah. Pada bagian ini penulis mengulas kembali hal-hal penting yang sudah dibahas sebelumnya. Tentunya hal-hal penting ditulis dengan ringkas.

10.  ANTONIM
Antonim adalah lawan kata. Misalnya kita menyebutkan pergi, antomimnya adalah pulang.

11.  PENULISAN KATA BAKU
Kata baku dan tidak baku dalam soal-soal Pembelajaran Bahasa Indonesia sebenarnya lebih terfokus pada kata-kata yang biasa digunakan, namun ternyata salah. Karena, yang biasa belum tentu benar. Contohnya adalah penulisan kata ‘apotik’. Penulisan kata tersebut sangat umum di kalangan masyarakat. Bahkan kita lebih terbiasa dan enak menyebut apotik daripada kata bakunya yaitu `apotek`. Sama halnya dengan `atlit`. Kita lebih cendrung untuk menuliskan dan menyebutkannya dengan cara yang salah.
Contoh lainnya adalah sebagai berikut.
Jadual seharusnya jadwal
Kwitansi seharusnya kuitansi
Resiko seharusnya risiko
Konvoy seharusnya konvoi dsb.

12.  VERBA TRANSITIF
Verba transitif adalah verba -kata kerja atau bisa juga kelompok kata kerja- yang membutuhkan objek agar kalimat tersebut menjadi kalimat yang lengkap.
Contoh:
SunGoKong memakan   ....
S/Nomina     P/Verba

Kalimat di atas adalah kalimat yang menggantung karena verbanya membutuhkan objek agar jadi kalimat yang utuh. Kalimat di atas dapat mejadi
SunGoKong memakan pisang ambon
S/Nomina     P/Verba    O/Nomina

Ciri kedua verba transitif adalah kalimatnya dapat dipasifkan.
`Ayah membaca koran` menjadi `Koran dibaca ayah`. Bandingkan dengan kalimat yang mengandung kalimat intransitif apabila dipasifkan. `Ibu makan jengkol` apabila dipasifkan menjadi `jengkol makan ibu`.

13.  VERBA PEWARTA
Verba pewarta adalah kata yang digunakan untuk mengindikasikan suatu percapakan. Contoh: mengatakan, memaparkan, memberitakan, memberitahukan, dan kata-kata sejenis.

14.  JENIS-JENIS IKLAN
Iklan terdiri atas 3 jenis, yaitu
a.       Iklan pemberitahuan
Iklan pemberitahuan adalah iklan yang sifatnya menyampaikan informasi tertentu. Contohnya apabila ada rapat direksi pemegang sahan suatu perusahaan.
b.      Iklan layanan masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menginformasikan tentang pelayanan-pelayanan tertentu yang biasanya dilakukan oleh pemerintah atau suatu badan kepada masyarakat. Contohnya adalah iklan keluarga berencana.
c.       Iklan penawaran
Iklan penawaran adalah iklan yang memberikan penawaran terhadap produk-produk tertentu. Contoh: iklan minuman dalam kemasan.

Blogger news